Tumbuhan kecubung belakangan ramai jadi perbincangan. Hal ini dikarenakan di media sosial beredar video puluhan warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mengalami gejala yang mengarah pada buah kecubung. Sampai sampai, ada 56 orang yang harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Lantas apa itu tanaman kecubung?
Psikiater konsultan Adiksi RSJ Sambang Lihum, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dr Firdaus Yamani SpKJ(K), menjelaskan apa itu kecubung dan bahayanya jika termakan. Kecubung atau nama latinnya Datura fastuosa merupakan tanaman dari keluarga Solanaceae. Tanaman ini tumbuh di negara tropis maupun subtropis, seperti Amerika hingga Asia Tenggara, termasuk di Indonesia
"Kecubung merupakan tanaman dengan efek halusinogenik yang mengandung senyawa alkaloid tropan. Seperti atropin, skopolamin, dan hioslamin," papar Firdaus pada konferensi pers virtual yang diselenggarakan Ikatan Dokter Indonesia, Jumat (18/7/2024). Kunci Jawaban Latihan Pemahaman dan Cerita Reflektif Modul 4 Komunikasi Efektif dan Penuh Empati Jonathan Latumahina Meradang, Seragam Sekolah David Ozora Dipermasalahkan Kuasa Hukum Mario Dandy
49 Contoh Ide Judul Skripsi Ilmu Komunikasi Metode Penelitian Kuantitatif SHIO Super Duper HOKI Menurut Ramalan Shio Minggu 17 Maret 2024, Ada Shio Tikus si Kaya Raya Mario Dandy Minta Maaf Langsung ke Ayah David Ozora
Tempat Hiburan Malam di Jakarta Tetap Buka Selama Ramadan, Polri Pastikan Razia Tetap Dilakukan Jokowi Sesalkan Banyak Barang Impor Murah Banjiri Pasar Lokal, Susi Pudjiastuti: Siapa yang Impor? David Ozora Korban Penganiayaan Mario Dandy Dilarikan ke RS, Pergelangan Kaki Retak, Ini Sebabnya
Kadar alkaloid ada pada semua bagian tanaman kecubung. Namun, kandungan paling tertinggi ada pada bagian bunga dan daun. Setiap satu bunga kecubung mengandung 0,65 miligram skopolamin. Sedangkan daun mengandung 0,3 miligram atropin.
Pada satu biji kecubung mengandung 0,1 miligram atropin. Dan dosis yang bisa menyebabkan kematian adalah jika atropin lebih dari 10 miligram dan skopolamin lebih 2 4 miligram masuk ke dalam tubuh. Kecubung sebenarnya sudah ratusan tahun untuk pengobatan tradisional di berbagai negara.
Ada yang digunakan untuk obat asma, batuk, muntah, nyeri bahkan pembiusan. Namun, adanya efek halusinasi dan risiko penyalahgunaan tanaman kecubung. Maka kecubung menjadi terbatas atau bahkan tidak lagi digunakan dalam pengobatan.
"Bahkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melarang penggunaan kecubung sebagai obat tradisonal. Adanya penyalahgunaan tanaman ini dan efek halusinasi," jelasnya. Lebih lanjut Firdaus menjelaskan bagaimana buah kecubung termakan. Gejala keracunan kecubung biasanya akan muncul 30 60 menit setelah dikonsumsi. Dan ini bisa berlangsung 24 48 jam setelahnya.
Pasien juga akan bicara meracau dan efek halusinasi visual atau penglihatan. Kemudian keringnya kering dan mukosa pada saluran pencernaan. Terjadi konstipasi, sulit buang air besar dan terjadi pelebaran pupil mata.
"Selain itu pasien mengalami fotofobia atau takut cahaya. Hipertensi, badan panas, denyut jantung melemah atau denyut jantung meningkat," imbuhnya. Pada tahap lebih serius, pasien juga bisa mengalami kebingungan, kejang, gagal napas hingga kematian. (*)
Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.